Klaten Perlu Memiliki Coworking Space

Coworking Space di Klaten, Emang Perlu?

Sebagai orang Klaten yang sehari-hari bekerja sebagai solopreneur di rumah, sejujurnya keberadaan coworking space di Klaten sangat dibutuhkan untuk orang-orang seperti saya ini. Karena terkadang bekerja di rumah terus juga jenuh, butuh tempat yang lebih proper dan fokus untuk kerja.

Saat ini di Klaten hanya ada tempat Coffee & Space saja, tetapi itu menurut saya kurang nyaman. Bagi saya, yang namanya cafe ya cafe saja, tidak bisa dicampur untuk coworking space. Kecuali memang ada ruangan sendiri khusus coworking space.

Ya, karena konsep dari coworking space itu beda dengan cafe.

Apa itu Coworking Space?

Coworking space adalah ruang kerja bersama yang bisa disewa harian, mingguan, atau bulanan. Di tempat ini, kita bisa menyewa desk (meja kerja) yang sudah include dengan fasilitas internet, ruang meeting, dan lainnya. Jadi di coworking space ini isinya hanya orang-orang yang bekerja di depan laptop saja, bisa itu para freelancer, UMKM, remote worker, mahasiswa, hingga tim startup.

Sehingga orang-orang yang datang ke sini memang fokus untuk kerja. Ya meskipun nantinya coworking space bisa juga dikembangkan sebagai tempat untuk ruang diskusi untuk membangun ekosistem komunitas digital dan lainnya.

Saat ini pelaku freelancer, remote worker, atau solopreneur seperti saya ini kalau mau ke coworking space biasa harus ke Jogja atau Solo. Meskipun jaraknya juga tidak terlalu jauh, apalagi bisa diakses pakai KRL, tetapi tetap saja itu kurang efektif.

Karena keberadaan coworking space secara tidak langsung akan berdampak positif pada suatu daerah. Jika Klaten ada coworking space, saya yakin akan membuat Klaten jadi semakin lebih maju khususnya secara ekosistem digital.

Klaten Perlu Punya Coworking Space!

Bukan sekadar ‘tempat kerja bersama’ saja, tetapi menurut saya, kenapa Kabupaten Klaten perlu ada coworking space adalah dapat menjadi motor ekosistem ekonomi lokal.

Apalagi tagline yang saat ini digemakan oleh Mas Bupati & Wakil Bupati Klaten adalah #KlatenKeren, jadi ya kalau mau bener keren, anak-anak mudanya harus dikembangkan kreativitasnya. Salah satu caranya ya melalui coworking space.

Apalagi coworking space itu bisa dikembangkan ke banyak hal. Ini beberapa alasan yang menurut saya mengapa Klaten perlu punya coworking space.

  • Ruang berkarya. Tentu yang pertama adalah bisa digunakan sebagai ruang berkarya para online freelance/remote worker serta semua kalangan yang butuh kerja menggunakan internet yang didukung ruang dan fasilitas yang nyaman memadai.
  • Letak strategis Solo–Yogyakarta. Klaten jadi “titik temu” komuter, freelancer, remote worker, mahasiswa, dan pelaku UMKM. Coworking bisa jadi hub kolaborasi lintas kota tanpa harus ke kota Solo atau Jogja.
  • Dorong UMKM & digitalisasi. Banyak pelaku kuliner, craft, agro, hingga jasa kreatif butuh pendampingan jualan online, foto produk, dan akses pasar. Coworking bisa menyediakan klinik bisnis, studio mini, dan kelas rutin yang bisa diikuti oleh masyarakat Klaten.
  • Serap talenta muda. Lulusan SMK/PTS sekitar sering merantau karena kurang adanya ruang tumbuh di Klaten. Dengan adanya Coworking Space, maka akan memberi jalur karier freelance (design, editing, coding, dll), magang, dan proyek lokal.
  • Ruang inovasi publik. Pemerintah daerah, BUMDes, dan komunitas bisa mengadakan event semacam hackathon layanan publik, open data, dan co-creation yang berkaitan dengan pembangunan kota maupun desa misalnya saja co-creation program desa wisata.
  • Aktivasi pariwisata & event. Dengan adanya coworking space didekat destinasi dan jalur wisata maka bisa menarik remote worker/digital nomad harian untuk mengisi low season mereka. Contohnya saja di Bali, di sana itu didekat area wisata pasti banyak coworking space, karena banyak juga para freelance/remote worker yang menghabiskan waktu untuk berwisata tetapi juga ingin tetap bekerja dengan fokus.
  • Inklusi digital. Coworking space juga bisa digunakan untuk ruang inklusi digital bagi masyarakat Klaten agar bisa menikmati fasilitas internet yang andal, perangkat bersama (seperti printer, photo box, podcast room, dll) hingga pelatihan dasar di bidang digital.

Jadi coworking space itu kalau dikelola secara maksimal, sebenarnya tidak hanya untung dari sisi bisnis saja, tetapi juga bisa memberikan impact positif bagi kemajuan suatu daerah. Apalagi sekarang ini eranya sudah digital, jangan sampai literasi digital masyarakat juga terhambat karena kurangnya ruang untuk berekspresi dan berkarya.

Lantas, Siapa yang Diuntungkan?

Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwa coworking space itu tidak sekadar tempat kerja bersama saja. Mungkin saat ini coworking space hanya menawarkan ruang dan meja kerja yang bisa digunakan untuk bekerja seharian.

Akan tetapi jika coworking space dikelola dan mendapatkan perhatian oleh semua pihak, maka akan banyak yang mendapatkan keuntungan.

  • UMKM. Dari sisi pelaku UMKM, bisa mendapatkan edukasi soal branding, marketplace, bahkan akses pendanaan karena bisa ketemu investor di coworking space.
  • Freelancer/Kreator. Untuk para freelancer digital di Klaten juga akan lebih mudah untuk mengadakan client meeting, bekerja secara fokus, serta mendapatkan fasilitas yang proper untuk kerjanya.
  • Siswa–Mahasiswa. Bisa dijadikan tempat untuk mengasah keterampilan atau bahkan karier non formal.
  • Komunitas. Bisa digunakan untuk temu rutin, program sosial, maupun aktivasi program lainnya.
  • Pemda/BUMDes. Bisa mengadakan inkubasi produk desa, program inovasi, hingga promosi investasi.

Bayangkan jika semua pelaku-pelaku di atas saling kolaborasi yang bermula dari satu tempat, coworking space, maka Klaten akan bisa lebih berkembang dan memunculkan generasi-generasi yang bisa membanggakan Kabupaten Klaten.

Bagaiman Harus Memulainya?

Semoga tulisan ini dibaca oleh pihak-pihak yang punya gairah untuk memajukan ekosistem digital di Klaten, entah itu para pelaku bisnis atau pihak Pemerintah Daerah.

Melihat kondisi dan perkembangan digital di Kabupaten Klaten sekarang ini, jika ingin membangun coworking space di Klaten maka minimal perlu ada beberapa fasilitas berikut :

  • Internet kencang, ruang kerja (share & private desk) & meeting room
  • Ruang Konten, untuk mini studio podcast, mini studio foto/video
  • Klinik UMKM, semacam fasilitas konsultasi untuk kebutuhan legalitas, pajak, marketplace, dan lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan digital sekarang ini
  • Sistem membership (bulanan) dan day pass (harian)
  • Program talenta seperti bootcamp singkat (design canva, copywriting, WhatsApp bisnis, akuntansi sederhana untuk freelancer, video editing, konten kreator, dll).
  • Job board lokal yang bisa menghubungkan UMKM–freelancer–instansi.

Tapi ya minimal ada dulu coworking space yang menyediakan ruang kerja (share / private desk) untuk para online freelancer. Nantinya bisa dikembangkan ke yang lain.

Untuk model pengelolaan dan monetisasinya, menurut saya bisa dilakukan dengan beberapa cara :

  • Kemitraan publik – swasta. Dalam hal ini Pemda sebagai penyedia fasilitas, Operator (swasta) sebagai operasional & pengembangan program, Sponsor (Provider Internet/Perbankan/dll) bisa sebagai pendukung ekosistem, misalnya saja seperti jaringan internet hingga pengadaan kelas atau yang lainnya.
  • Pendapatan bisa diperoleh melalui membership (harian/bulanan), sewa ruang event/meeting, studio konten, sponsorship program, kelas berbayar, dan lainnya.

Menarik sih kalau di Klaten bisa diadakan semacam ini. Klaten bakal bener-bener jadi Klaten Keren!

Lokasi Prioritas (tahap awal)

Klaten itu luas, tetapi menurut saya jika ingin membangun coworking space, ada 3 lokasi prioritas yang perlu diberikan fasilitas untuk tempat ini.

  1. Klaten Kota. Pusat kota wajib ada, karena ini pusatnya anak-anak muda untuk berkarya. Selain itu tentu faktor akses transport dan fleksibilitas ke berbagai instansi dan perusahaan jadi alasan.
  2. Delanggu. Daerah yang lebih dekat dengan Kota Solo, sehingga masyarakat di daerah sana tidak perlu ke Solo lagi untuk bisa mengakses layanan Coworking space.
  3. Prambanan. Di sisi barat, Prambanan cocok untuk dijadikan lokasi prioritas. Selain banyak destinasi wisata & kerajinan, juga untuk alternatif coworking space selain harus ke Jogja.

Mungkin akan berat jika langsung memulai di ketiga lokasi tersebut, tetapi semua itu bisa dimulai di satu dulu, yaitu Klaten Kota, lalu dikembangkan ke kecamatan padat seperti Delanggu, Prambanan, Wedi, Pedan, dan bisa dikembangkan ke per kecamatan lainnya.

Gimana? Menarik kan kalau Klaten punya Coworking Space.

Semoga ada yang merealisasikan ya! Yang setuju di Klaten ada Coworking Space, coba komentar di bawah.

Langganan artikel terbaru dari blog saya langsung ke email kamu

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *