Cara Budidaya Udang Galah yang Benar

Dikategorikan dalam Bisnis, Tutorial
Budidaya Udang Galah

Cara Budidaya Udang Galah | Udang merupakan salah satu hewan air yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi makanan. Banyak di temui di Restoran-restoran atau warung-warung Seafood.

Nah, kali ini saya akan sedikit share tentang bagaimana cara budidaya Udang Galah, saya sendiri belum membudidaya, namun sedang mencari informasi mengenai ini, barang kali nanti kita dapat tukar informasi mengenai ini.

Udang galah merupakan komoditi ikan air tawar yang dapat dipasarkan baik untuk kebutuhan dalam maupun luar negeri. Ukurannya mulai 100 gram s.d. 200 gram per ekor. Bahkan udang yang tertangkap di perairan umum dapat mencapai 300 gram per ekor. Udang galah dapat dipelihara di kolam-kolam oleh para pembudidaya udang, baik secara polikultur maupun monokultur dengan biaya yang cukup rendah sehingga dapat meningkatkan penghasilan pembudidaya.

Mengingat prospek pemasarannya yang baik maka petunjuk teknis budidaya udang galah perlu dikembangkan.

Budidaya Udang Galah

SISTEM PEMELIHARAAN

Sistem pemeliharaan tunggal (monkulter). 

Pada pemeliharaan udang galah secara tunggal, kolam yang dipergunakan sebaiknya berukuran lebih dari 500 M2 dan kedalaman air minimal 1,0 M. Dasar kolam pemeliharaan adalah tanah yang sedikit berpasir, sedangkan pematang kolah dapat berupa tanah atau tembokan cor. Air yang digunakan untuk pemeliharaan ini harus bebas polusi, baik yang berasal dari limbah produksi, pabrik pertanian maupun rumah tangga. Debit air yang diperlukan adalah 1 – 5 liter per detik untuk luasan 1000 m2.   

Sistem pemeliharaan campuran (polikultur)

Pemeliharaan udang galah dengan sistem polikultur banyak dilakukan oleh pembudidaya. Kombinasi yang dianjurkan adalah dengan ikan-ikan jenis herbivor (pemakan tumbuhan) seperti tawes, gras crap dan gurami. Perlakuan kolam untuk pemeliharaan campuran tersebut hampir sama dengan yang dilakukan untuk pemeliharaan tunggal. Diperlukan air yang mengalir secara tetap dan pemupukan dengan kadar lebih tinggi dari 100-250 gram/m2 ditambah makan buatan (pellet).

Sistem pemeliharaan tunggal (monkulter).  Pada pemeliharaan udang galah secara tunggal, kolam yang dipergunakan sebaiknya berukuran lebih dari 500 M2 dan kedalaman air minimal 1,0 M. Dasar kolam pemeliharaan adalah tanah yang sedikit berpasir, sedangkan pematang kolah dapat berupa tanah atau tembokan cor.

PERSIAPAN KOLAM

Persiapan kolam pemeliharaan udang galah meliputi pengeringan kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar kolam, dan pembuatan kamalir. Pengapuran dengan dosis 10-25 gram/m2 bertujuan untuk sanitasi kolam. Pemupukan sebanyak 100-250 gram/m2 dapat dilakukan bila udang hanya diberi sedikit makanan tambahan, tetapi bila makanan tambahan  penuh diberikan, pemupukan kolah tidak perlu dilakukan.

Untuk mencegah hewan liar, pada saluran pemasukan diberikan saringan/filter. Penebaran udang dilakukan setelah 5 s.d 7 hari dari pengisian air kolam.

PENEBARAN BENIH

Benih udang galah yang ditebarkan sebaiknya berukuran tokolan supaya lebih tahan dibandingkan juvenile. Padar penebaran pada sistem pemeliharaan tunggal adlah 5-10 ekor/m2 untuk tokolam berukuran 3-5 cm.

Menurut James P. Mc.Vey,Ph.D bahwa padat penebaran benih udang galah dapat 15 ekor per m2 apabila kondisi air dan makanan tambahan cukup, tetapi apabila ada cukup air, tidak ada makanan tambahan (makan udang hanya dari pemupukan saja), maka kepadatan benih udang hanya 10 ekor per/m2, tetapi bila tidak ada air yang cukup dan juga tidak tersedia pupuk untuk kolam maka dapat dicoba kepadatan 2 ekor udang per m2.

Padat penebaran per m2 yang dianjurkan pada pemeliharaan polikultur dengan pemupukan organik dan tambahan tumbuhan  adalah 10 ekor udang galah ditambah pupuk organik saja, padat penebaran per m2 yang dianjurkan adalah udang galah 10 ekor. Untuk pemeliharaan udang galah dengan sistem pemanenan secara bertahap, dapat dilakukan penebaran ulang pada setiap panen 50% dari julah udang yang  dipanen.

PEMBERIAN MAKANAN

Selam pemeliharaan, udang galah diberi makanan tambahan berupa pellet (25% protein) dengan jumlah pakan 5% dari berat total biomassa populasi udang per hari. Frekuensi pemberiannya adalah 2 kali per hari, yaitu pada sore hari dan malam hari, karena pada waktu itu udang lebih aktif.

Untuk menentukan jumlah berat populasi udang yang ada yaitu dengan cara mengambil sedikit udang untuk sampel yang kemudian kita bisa mengetahui berat rata-ratanya. Berat rata-rata tadi dikalikan dengan jumlah  yang diperkirakan ada di dalam kolam untuk mendapatkan jumlah berat seluruhnya.

Jumlah pemberian 5% per hari harus disesuaikan setiap dua minggu sekali. Apabila semua dalam keadaan baik untuk pertumbuhan udang kita bisa mengharapkan moralitas hanya lebih kurang 5% per bulannya. Dengan demikian dapat diperkirakan jumlah udang yang akan dapat dipanen dengan mengurangi 5% tiap bulannya. Makanan udang dalam bentuk pellet dapat dibeli di pasaran dapat pula dibuat sendiri dengan mencampurkan semua bahan yang diperlukan dan menghancurkannya dengan mesin penggiling.

PENGELOLAAN AIR

Pada kolam pemeliharaan udang galah, untuk menjaga kesehatan udang, kualitas dan kuantitas air harus selalu dipantau. Biasanya untuk pemeliharaan udang sistem tunggal, kualitas air cenderung menurun (jelek) setelah 1 bulan mas pemeliharaan. Untuk memperbaiki kualitas air tersebut dapat ditebarkan ikan-ikan jenis pemakan plankton dengan kepadatan rendah. Kualitas air  yang redah ditandai dengan banyaknya udang  di permukaan pada pagi hari. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan mengganti jumlah air sebanyak sepertiga bagian dengan air baru.

PENYAKIT

Penyakit udang yang paling serius adalah yang disebabkan oleh lingkungan dan keadaan yang tidak menyenangkan seperti terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang tidak baik dan sebagainya. Berarti cara penanggulangan yang paling baik dan efektif ialah dengan memberikan kondisi yang terbaik pada kolam udang. Sekali kolam dilanda penyakit yang serius maka biasanya terlambat untuk melakukan tindakan apa pun. Penyembuhan dengan memberikan anti biotik atau fungisida keseluruhan kolam mahal sekali biayanya. Oleh karena itu lebih murah untuk mengeringkan kolam dan mulai menyiakan dari permulaan.

PEMANENAN

Setelah masa pemeliharaan 3 sampai 5 bulan udang dapat dipanen. Pada saat panen total ukuran bervariasi beratnya yaitu 20 – 50  gram per ekor. Sistem pemanenan dapat dilakukan secara bertahap di mana hanya dipilih ukuran konsumsi isi 30 sampai 40 ekor/kg (ukuran pasar). Pada tahap pertama dilakukan setelah 2 bulan masa pemeliharaan (dari tokolan) dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya.

Produksi udang galah dapat mencapai 2 sampai 40 ton/hektar. Teknik memanen yang paling mudah dan paling murah adalah dengan mengeringkan kolam baik sebagian maupun menyeluruh. Biasanya apabila akan  memanen seluruh udang maka  kolam dikeringkan sama sekali, tetapi kalau akan memanen sebagian saja maka hanya sebagian air yang dibuang.

Pada saat pemanenan sebaiknya dimasukkan air segar ke dalam kolam melalui saluran air masuk. Selain itu pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari di mana temperatur masih rendah. Air segar perlu dialirkan ke dalam kolam untuk mencegah agar udang tidak mati kepanasan, air dibuang melalui pusat saluran pembuangan dalam kolam sehingga semua udang akan mengumpul di dalam bak penangkap ataupun dalam saluran kemudian ditangkap dengan menggunakan jaring kecil (serok).

Setelah itu dimasukkan ke dalam ember yang diisi es atau dalam kemasan yang telah disiapkan dan dikirimkan ke pasaran. Apabila dipanen seluruhnya maka kolam harus dikeringkan dan disiapkan lagi untuk pemeliharaan berikutnya.

Itulah cara budidaya udang galah, info ini saya dapatkan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun 2007, Pemerintah Daerah Prov. DIY . Semoga bermanfaat

Baca Artikel Lainnya :

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *