Kenapa Sekarang TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Jarang Diminati?

Dikategorikan dalam Gaya Hidup, Kesehatan

VIRMANSYAH.info – Ada sebab ada akibat, ada penyakit pasti ada obat. Bicara soal obat, sekarang ini mayoritas orang hanya menggunakan obat farmasi untuk menyembuhkan sakitnya.

Padahal jauh sebelum obat farmasi ditemukan, ada obat-obat herbal yang bisa digunakan, seperti jenis-jenis TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Sayangnya sekarang ini TOGA kurang dijadikan solusi utama ketika seseorang sakit.

Tanaman Obat Keluarga
image via sakabaktihusada-jogja.or.id

Dan menurut saya ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

#Kurangnya edukasi

Jika edukasi tentang khasiat dan pentingnya menggunakan TOGA ini diterapkan setiap waktu dan generasi, pasti akan semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan TOGA. Paling tidak di rumahnya ada tanaman-tanaman yang bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit-sakit ringan.

Soal edukasi ini sudah tentu ada hubungannya dengan para ahli. Dan saat ini pun orang-orang yang memang fokus di pengembangan herbal atau TOGA itu juga tidak banyak. Bahkan orang-orang pintar lulusan dunia kesehatan pun malah selalu merekomendasikan obat farmasi. Sehingga proses edukasi ini pun juga tidak bisa dilakukan kepada masyarakat.

Jadi perlu adanya kesadaran kembali baik dari sisi para ahli, akademisi maupun masyarakat tentang pentingnya mengobati diri menggunakan TOGA. Sehingga nantinya banyak masyarakat yang sadar kalau tanaman-tanaman di sekitarnya itu bisa dijadikan obat yang menyembuhkan. Insya Allah.

#Berkurangnya Tanaman Obat Keluarga

Faktor lain adalah mulai berkurangnya tanaman obat keluarga. Misalnya saja daun dewa. Daun ini sekarang jarang bisa ditemui, apalagi kalau di perkotaan. Daun dewa ini manfaatnya banyak, selain bisa digunakan untuk bahan minyak atsiri, juga dapat mengobati sakit kronis, seperti stroke, darah tinggi dan luka memar.

Mengapa tanaman-tanaman seperti ini sulit ditemui? Ya karena banyak orang yang tidak sadar kalau daun seperti ini itu ada manfaatnya buat kesehatan. Sehingga masyarakat tidak ada yang membudidayakan.

Itulah mengapa edukasi tentang tanaman obat keluarga itu sangat penting.

#Tidak percaya pengobatan herbal

Yang bikin pening adalah ketika tingkat kepercayaan masyarakat terhadap khasiat tanaman herbal itu berkurang bahkan hilang sama sekali. Sehingga kalau pun dikasih obat dari tanaman herbal, ia menolaknya mentah-mentah dan lebih menginginkan untuk segera di bawa ke dokter atau rumah sakit dan mendapatkan obat farmasi yang manjur.

Orang-orang yang tidak percaya seperti ini sulit untuk diberikan pemahaman. Kalau pun bisa itu sangat lama sekali, dan harus ada bukti yang bisa menyadarkannya.

#Ingin cepat sembuh

Faktor lainnya adalah keinginan untuk cepat sembuh. Meskipun seseorang sudah paham kalau tanaman obat itu bisa menyembuhkan, tetapi banyak juga yang menganggap kalau mengkonsumsi obat herbal itu lama sembuhnya. Padahal ia ingin segera beraktivitas seperti biasa lagi, sehingga obat farmasi pun jadi solusi.

Padahal sejatinya orang yang sakit itu memang untuk bersabar.

“Allah tidak akan membebani seorang anak manusia di luar batas kemampuannya.” [Q.S. Al Baqarah:286]

Mengapa pengobatan secara herbal lebih lama? Karena proses penyembuhannya pun juga alami. Justru, kalau terlalu banyak konsumsi obat farmasi akan berdampak buruk di kemudian hari.

Itu beberapa alasan yang menurut saya orang-orang sekarang kurang minat dengan pengobatan melalui tanaman obat keluarga atau TOGA.

Saya sendiri alhamdulillah, kalau sakit selalu menggunakan obat herbal. Misalnya ketika batuk, saya pasti langsung memarut kencur, lalu diperas dan diambil sarinya untuk diminum. Alhamdulillah batuk bisa sembuh. Selain itu, saya juga rutin konsumsi madu. Di mana madu adalah obat mujarab yang memang sudah disebutkan dalam Al Qur’an.

Jadi masihkah kalian terus-terusan konsumsi obat farmasi?

Baca Artikel Lainnya :

2 komentar

  1. padahal jamu jamuan saya juga suka..tanaman obat juga suka..sing pait pait wae aku doyan mas

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *