Jangan Pernah Menyuruh Seseorang Untuk Berhenti Merokok

Dikategorikan dalam Gaya Hidup, Kesehatan

Pernahkah Anda menyuruh seseorang entah saudara, bapak, om, pakde atau temen untuk berhenti merokok? Pasti pernah kan. Menyuruh seseorang untuk berhenti merokok itu susah-susah gampang.

Maksudnya gini, ‘susah‘ nyuruh berhenti ngrokok karena yang ngrokok selalu ada alasan, dan ‘gampang‘ karena kita mudah sekali untuk disalahkan. Meskipun alasannya positif, tetap saja kita akan menjadi objek yang salah di mata mereka.

Berhenti Merokok

Untuk itu jangan pernah menyuruh seseorang untuk berhenti merokok, karena itu sia-sia.

Percaya atau tidak, sebelum Anda menyuruh seseorang berhenti merokok, pabrik rokok pun sebenarnya sudah menyuruhnya. Tapi dengan bahasa yang halus.

Seperti ini …

MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.

Jadi Anda masih ingin menyuruh seseorang berhenti merokok…?

Sekarang ini pun bahkan sudah disertai gambar yang memuakkan dengan tagline “ROKOK MEMBUNUHMU“.

Gambar plus tagline itu saja masih belum bisa membuat orang berhenti merokok.

Lalu, Anda masih ingin menyuruh seseorang berhenti merokok hanya bermodal ucapan, “Mas, mbok berhenti merokok….!“.

Hhuh…yang ada Anda cuma ditertawain…

Karena menurut saya yang bukan perokok ini, seorang perokok itu akan berhenti merokok dengan sendirinya jika sudah menemui salah satu dari dua alasan ini.

#1 Yang pertama adalah NIAT.

Seorang perokok akan berhenti merokok jika dari dalam dirinya tiba-tiba timbul hasrat niat untuk berhenti merokok. Niat ini tentunya dari diri sendiri dari hati yang terdalam. Meskipun di luar sana banyak sekali yang menyuruhnya berhenti merokok tapi itu bukan alasannya. Alasan utama tetap NIAT dari diri sendiri.

Entah alasan apa yang menyebabkan NIAT itu timbul, tapi hasrat itu tentu timbul dengan sendirinya. Bingung? Ya karena hanya mereka yang tahu.

Jika seseorang berhenti merokok karena NIAT, biasanya ketika proses migrasi perokok tersebut akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan maupun beban psikologis.

Dari yang semula habis makan langsung merokok, kini kalau tidak merokok akan dialihkan dengan kegiatan positif lainnya. Intinya nggak banyak sepaneng (pikiran kosong). Karena hati dan pikiran sudah mantap untuk berhenti merokok.

#2 Yang kedua adalah MERASAKAN DAMPAKNYA (SAKIT).

Alasan yang kedua seorang perokok memutuskan untuk berhenti merokok adalah karena telah merasakan dampak buruknya. Dan biasanya berupa penyakit yang berhubungan dengan jalur maupun organ pernafasan atau bisa juga penyakit lainnya yang bersumber dari rokok.

Orang semacam ini memutuskan berhenti merokok karena “terpaksa“. Karena kalau tetap diteruskan merokok, jelas akan berbahaya untuk keselamatan jiwanya. Apalagi jika sudah mendapat vonis dari dokter.

Biasanya proses adaptasi akan begitu sulit. Beban psikologis akan sangat berat ketika harus meninggalkan aktifitas merokok. Bahkan seseorang yang seperti ini bisa sampai depresi jika tidak kuat. Tapi ya bagaimana lagi, kegiatan merokok harus dihentikan guna menjaga kesehatannya.

Berhenti Merokok
image via kompas.com

Nah, jadi kalau disekeliling Anda ada perokok akut, jangan pernah menyuruhnya untuk berhenti merokok. Anda cukup doakan saja semoga orang tersebut mendapat hidayah agar bisa timbul niat dari diri sendiri dan tetap terjaga kesehatannya.

Selain itu, cukup bagikan artikel ini untuk mereka yang masih merokok, semoga saja menjadi bahan tawaan yang mengecutkan.

Saya sendiri bukan perokok tapi juga tidak benci orang yang merokok. Karena merokok itu sebuah pilihan. Sama ketika memutuskan untuk memilih tetap single daripada pacaran dan kemudian tiba waktunya untuk menikah tanpa pacaran. Sekian!

Baca Artikel Lainnya :

3 komentar

  1. Wah, tampilan blognya tambah cakep. Wah, iya baru kelingan kalo Mas Virman nggak merokok. Adem ayem.

  2. Benar! Nyokap kalau disuruh berhenti ngerokok cuma bilang "Selama masih dijual ya gue beli" -_-

  3. Sangat benar sekali, sangat sulit memang kita untuk menasehati orang untuk berhenti merokok, orang guenya aja belum berhenti merokok. He he he … salam kenal yah bro …

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *