Dirimu Terlalu Indah Bagiku

Dikategorikan dalam Poem
muslimah kartun 7

Seorang pemuda dan kekasihnya sedang melaksanakan pernikahan yang amat meriah.

Suasananya sungguh menggembirakan, diiringi dengan lantunan lagu-lagu pengantin.

Mempelai wanita terlihat begitu cantik dan anggun mengenakan gaun putihnya
 Begitu pula mempelai pria dengan tuxedo hitam yang gagah, berwibawa dan tampan.

Setiap mata yang memandang pasti setuju, bahwa mereka adalah pasangan yang serasi.

Beberapa bulan kemudian, si istri berkata kepada suaminya . . . .

“Abang.. saya baru membaca sebuah artikel dalam majalah, tentang bagaimana memperkukuh hubungan dan tali pernikahan kita”, katanya manja…

Masing-masing kira akan menulis hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita kemudian kita akan membahas bagaimana kita mengubah hal-hal tersebut…”, tandasnya..

 Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal yang kurang mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung dengan apapun yang ditulis oleh pasngannya.

Malam itu mereka sepakat pisah ranjang untuk sementara sambil mencatat apa yang terlintas dalam benak pikiran mereka masing-masing.

 Pagi hari mereka bersiap untuk membicarakannya.

“Saya yang mulai dulu ya abang”, kata sang istri.

Lalu ia mengeluarkan catatan, banyak sekali yang ia tulis sekitar 3 halaman.

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya…
sekilas ia melihat air mata suaminya mulai mengalir…

“Abang maafkan saya…apakah saya harus berhenti?”, tanya sang istri.

“Oh tidak apa-apa, teruskanlah sayang…” jawab suaminya Ia pun meneruskan,
setelah selesai, ia melihat kertasnya dengan manis di atas meja dan berkata…

“Sekarang giliran abang ya membacakan catatan yang abang tulis…”

 Dengan suara perlahan suaminya berkata….
 “Abang tidak menulis apapun diatas kertas ini…Abang berfikir bahwa dirimu sudah sempurna..dan abang sekali-kali tidak ingin mengubah dirimu…
Kamu terlalu cantik dan baik buat abang..
Tidak satupun dari pribadimu yang tidak menyenangkanku sayang…”

Si istri tersentak dan tersentuh hatinya oleh ungkapan cinta dan isi hati suaminya.
Bahwa suaminya menerima dirinya dengan apa adanya…
Ia lalu tertunduk dan menangis…

Abang…maafkan saya…

poem

——————————————————-

“Tidak perlu membuang waktu memikirkan hal – hal negatif tentang pasangan kita, terimalah ia apa adanya”

By Syariel El Munandar
————————————————————————————————– 

*ini hanyalah saduran semata, yang saya publish hanya untuk mengingatkan kepada kita semua agar jika nanti suatu saat kita memilih seorang pasangan, tidak harus mencari seseorang yang sempurna yang harus memikirkan hal-hal negatifnya, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menyayangi pasangan kita dengan tulus dari lubuk hati kita.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Poem

Baca Artikel Lainnya :

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *